DUMAI, MEDIAKENDARI.COM – Janji Pemerintah Kota (Pemkot) Dumai untuk menertibkan dan menindak tegas pelaku perjudian gelper, nampaknya hanya janji kosong semata.
Pasalnya, meski Pemkot Dumai telah membentuk satuan tugas (Satgas) untuk mengantisipasi maraknya perjudian gelper pada 7 November 2022 lalu, satgas ini malah seakan mandul dan tanpa hasil.
Pembentukan tim terpadu ini sendiri diinisiasi Wali Kota Dumai H. Paisal dalam rapat koordinasi pembentukan tim terpadu antisipasi maraknya gelper.
Rapat yang menghadirkan Forkopimda, pimpinan OPD, tokoh agama dan masyarakat ini sendiri digelar untuk merespon maraknya aktivitas gelper yang sudah meresahkan masyarakat.
Dalam rapat yang digelar di di Ruang Rapat Wan Dahlan Ibrahim tersebut, Wali Kota Dumai H. Paisal menginstruksikan agar keberadaan gelper yang mulai meresahkan ditindak tegas.
“Kita membentuk satuan tugas (Satgas) yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan penindakan nantinya di lapangan,” tegas H. Paisal dalam sambutan rapat tersebut.
Namun sayangnya, nyaris empat bulan berlalu sejak pembentukan Satgas tersebut, belum ada langkah dan Tindakan nyata yang dilakukan Satgas, untuk menindak tegas pelaku judi gelper.
Kondisi ini menjadi sorotan sejumlah pihak, salah satunya Ketua Persatuan Perwarta Warga Indonesia (PPWI) Zulkifli, yang menyebut judi Gelper makin merajalela.
Menurutnya, Satgas yang dibentuk Pemkot Dumai sekan tidak berdampak apapun untuk mengurangi judi gelper malah makin meraja lela di Kota Dumai.
Salah satu pusat perjudian gelper yang masih eksis beroperasi yakni di Jalan Merdeka di belakang Hotel Wisata Good Hunter, yang bahkan berani beroperasi hingga pukul 03,29 WIB dini hari.
“Ini memang memang aneh sudah jelas di bikin tim satgas tapi gelper masih tetap meraja lela di Kota Dumai,” ungkap Zulkifli.
Diungkapkannya juga modus perjudian gelper sendiri kini telah berinovasi untuk mengelabui petugas, awalnya koin ditukar voucher, untuk selanjutnya voucher tersebut di tukar uang.
Saat ini, voucher tersebut ditukar edngan rokok, dan selanjutnya rokok tersebut bisa ditukarkan pemain gelper dengan sejumlah uang seharga rokok tersebut.
“Kenapa Voucher tidak di tukar saja boneka supaya bisa anak anak yang bermain di gelper tersebut, ini kelihatan nya bermain di gelper bapaknya anak anak, dan mamak nya anak anak, jadi Pemkot Dumai harus jeli gak,” tegas Zulkifli.
Redaksi: Datuk Amin